Tentu masih ingat guyonan tebak-tebakan zaman dahulu: “Siapa wanita terkuat di dunia? Dialah Nyonya Meneer, karena berdiri sejak tahun 1919”. Slogan dalam kemasan jamu tersebut memang sangat terkenal, khususnya bagi penggemar minuman tradisional menyehatkan itu.

Sebagai penikmat jamu, pernahkah terbayang bagaimana cara pembuatannya secara lengkap? Nah, jika berkesempatan berlibur akhir pekan ke Semarang, sempatkan untuk mampir ke Museum Jamu Nyonya Meneer. Konon museum ini adalah yang pertama di Indonesia.

PELOPOR. Museum Jamu yang pertama di Indonesia berada di Semarang

Sejarah dan Perkembangan Jamu
Museum Jamu Nyonya Meneer berlokasi di Jalan Raya Kaligawe, Muktiharjo, Genuk, Semarang. Tamu atau rombongan (biasanya dari sekolah-sekolah) akan berkumpul di lantai satu bangunan tersebut. Di sini pengunjung akan diberikan penjelasan tentang sejarah berdirinya jamu ini.

Lanjut naik ke lantai dua. Di sini ada penjelasan tentang perkembangan jamu sejak zaman berdiri hingga generasi ketiga saat ini. Banyak properti bersejarah di ruangan ini. Ada foto-foto, buku yang digunakan untuk mencatat racikan jamu, bahan-bahan dasar pembuatannya, hingga pakaian yang pernah dikenakan. Semua tertata dan terawat.

Demo dan Aneka Fasilitas
Selain dua ruangan tersebut, semua tamu bisa bersantai di Taman Jamu untuk melihat sekitar 600 jenis tanaman yang dipakai sebagai bahan pembuatan jamu. Pengunjung akan disuguhi minuman jahe khas secara gratis. Di area taman seluas 2 hektar ini juga tersedia aneka fasilitas, seperti gazebo, restoran, aktivitas bersepeda, hingga spa.

Untuk menuju ke tempat ini, Anda bisa dijemput Rental mobil Semarang Semberani Rent dari Bandara Ahmad Yani, praktis dan ekonomis. Museum ini buka setiap hari, jam 9 pagi hingga 4 sore, tanpa tiket alias gratis. Tapi untuk masuk Taman Jamu dikenakan Rp 7.500, dan Rp 15.000 untuk melihat demo. Ada demo kecantikan, demo meracik jamu, hingga demo menanam tumbuhan bahan-bahan jamu. Mantap, kan?