Wisata Kab Rembang

Sebagaimana Kab Jepara, sosok RA Kartini juga sangat lekat di Kab Rembang karena di sinilah beliau dimakamkan. Dengan diiringi layanan transportasi Semberani Rent () Anda bisa dengan nyaman mengunjungi makam dan objek wisata menarik lainnya di sini, seperti:

Kapal Kuno Situs Punjulharjo


wisata rembang Kapal Kuno Situs PunjulharjoSitus yang ditemukan tanggal 26 Juli 2008 ini berada di Desa Punjulharjo Kecamatan Rembang. Kapal kuno yang ditemukan penduduk setempat (Sudirman) ini berada pada kedalaman 1,5 meter dengan ukuran perahu 15,2 x 47 meter. Berdasarkan dari bentuk perahu tersebut diperkirakan merupakan perahu dari Negara China. Di dalam perahu terdapat kepala arca wanita berparas etnis Tionghoa yang terbuat dari batu, patahan tongkat kayu sepanjang 40 sentimeter, tulang manusia, dan sejumlah peralatan dapur.

Berdasarkan perkiraan dari Balai Arkeologi, perahu ini berasal dari abad XIII-XIV Masehi. Hal ini berdasarkan badan perahu terbuat dari kayu nonjati (sejenis kayu ulin/besi) serta ornament ukir era kerajaan Majapahit.

Pantai Binangun


wisata bahari rembang Pantai BinangunKabupaten Rembang yang berada di wilayah pesisir, memang kaya akan pemandangan laut. Bahkan, selama perjalanan menuju Surabaya bisa dinikmati secara langsung dari atas kendaraan. Bagi pengendara dari arah barat yang jenuh dengan nuansa daratan, tempat ini menyuguhkan pemandangan yang eksotis dengan hamparan laut dan perahu-perahunya yang menyegarkan mata serta sunset yang begitu mengoda. Jarak tempuh dari Kota Rembang menuju lokasi wisata bahari tersebut sekitar 17 kilometer ke timur jurusan Surabaya.

Pengunjung tidak hanya disuguhi panorama alam laut, ingin merasakan transaksi ikan laut yang masih segar bisa langsung datang di TPI Binangun yang tidak jauh dari pantai.
Pengunjung juga dapat menyewa perahu untuk lomban berkeliling pantai sekitar dengan tarif perahu bervariasi ataupun ingin menyalurkan hobi mancing.

Tak jauh dari pantai tersebut, anda bisa mengunjungi petilasan Sunan Bonang, yakni tempat pasujudannya dengan menaiki bukit. Pengunjung juga dimanjakan dengan aneka cinderamata dan ikan kering serta hasil laut lainnya.

Gua Nganten


objek wisata alam Gua NgantenJelajah alam memang mengasyikkan, terutama melihat pemandangan alami sebuah gua karena pesona stalaktit dan stalakmit yang indah dan unik yang ada di dalam gua.

Untuk mencapai lokasi gua, pengunjung harus menempuh perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer dari Kota Rembang menuju Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, melalui kawasan hutan sepanjang 10 kilometer.

Kawasan objek wisata tersebut memiliki luas areal sekitar 13,5 hektare milik Perum Perhutani Mantingan dan sebagian Perhutani Kebonharjo. Di kawasan tersebut juga terdapat sejumlah goa alam yang berada di tengah hutan jati, seperti goa jagung dan gua joglo, selain goa nganten yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.

Di sekitar objek tersebut terdapat telaga dan air terjun setinggi 22 meter. Peluang investasi di kawasan objek wisata tersebut juga cukup menjanjikan, mengingat terdapat fasilitas kegiatan perkemahan, pemandian alam, olahraga dayung/bersampan, usaha penginapan, rumah makan, dan hiburan umum.

Klenteng Mak Co (Tjoe Hwie Kiong)


wisata rembang Klenteng Mak Co Tjoe Hwie KiongObjek wisata religi tidak hanya didominasi untuk umat muslim, mengingat Kabupaten Rembang juga terdapat beberapa klenteng bersejarah.

Salah satunya Klenteng Mak Co yang berada di Desa Tasikagung, Rembang, dengan jarak tempuh dari Kota Rembang hanya 1,5 kilometer. Sedangkan pengunjung yang berasal dari Pati dan sekitarnya bisa langasung menuju lokasi karena lokasinya sebelum memasuki kota.

Bangunan tempat ibadah tersebut dilengkapi dua menara kembar yang disebut Kie Kwa yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi para nelayan. Lokasinya yang berada di tepi Sungai Karanggeneng menghadap ke laut semakin menambah keindahan pemandangan bangunan yang unik dan bersejarah. Pengunjung juga bisa melihat aktivitas nelayan secara langsung karena di depan klenteng sering dimanfaatkan nelayan untuk memperbaiki jalan maupun reparasi lainnya.

Dengan jarak yang tak terlampau jauh, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan laut dan puluhan kapal dan perahu nelayan yang bersandar setelah melaut.

Berdasarkan catatan sejarah, bangunan unik tersebut dibangun tahun 1841 oleh Kapiten Lie. Pada mulanya didirikan di Desa Jangkungan-Kecamatan Kaliori, kemudian dipindah ke lokasi yang sekarang. Setiap sepuluh tahun sekali diadakan perayaan ulang tahun besar dimeriahkan dengan atraksi kesenian tradisonal kaum Tionghoa, juga pertunjukan kesenian daerah Kabupaten Rembang.

Makam Dan Pasujudan Sunan Bonang


tempat wisata Makam Dan Pasujudan Sunan BonangBagi pengunjung yang memang menyukai wisata religi, tentunya tidak akan melewatkan kunjungannya ke Makam Sunan Bonang (R.Maulana Makdum Ibrahim) wafat tahun 1525 M dalam usia 60 tahun, di berada di desa Bonang, Kecamatan Lasem, dengan jarak 17 kilometer dari kota Rembang ke timur jurusan Surabaya.

Selain mengunjungi makam, ketika anda sampai lokasi objek wisata, anda bisa mengunjungi tempat pasujudannya yang berada di sebuah bangunan mushalla dengan kamar berisi batu besar yang di gunakan oleh Sunan Bonang sebagai sajadah, tempat bershalawat (bertapa) atas perintah Nabi Haidir.

Makam Kartini


wisata di rembang Makam KartiniBelum puas dengan kunjungan ke masjid dan makam, museum, serta pantai, pengunjung masih bisa mengunjungi Makam Kartini yang berjada di Desa Bulu dengan jarak tempuh sekitar 17,5 kilometer dari kota Rembang ke selatan jurusan Blora.

Selain makam Kartini, di kompleks makam juga terdapat makam keluarga Bupati Rembang Djojo Adiningrat dan putra R.A Kartini satu-satunya RM Soesalit, serta keturunan keluarga bupati rembang tersebut.

Makam Kartini berada di tengah-tengah makam yang lainnya bersama istri pertama Djojo Adiningrat yang bernama Soekarmilah Djojo Adiningrat serta anak istri dari keduanya yang bernama Srioerip Djojo Adiningrat dan terdapat pagar khusus untuk ketiga makam tersebut.

Alasan anak tersebut dimakamkan di lokasi tersebut karena orang tuanya sebagai keturunan keraton Solo ketika meninggal tidak boleh dimakamkan di luar keraton. Sebagai gantinya, yang dimakamkan adalah anaknya.

Sedangkan makam Djojo Adiningrat berada paling ujung dan berukuran paling besar dibandingkan makam yang lainnya. Sementara makam semata wayang R.A Kartini yang bernama Soesalit Djojo Adiningrat berada di luar pagar ketiga makam tersebut.

Setiap bulan April puluhan ribu pengunjung berziarah ke Makam R.A Kartini yang dihiasai dengan marmer asli dari Italia.

Fasilitas yang tersedia di lokasi obyek ini, yakni area parkir yang luas, mushalla, bumi perkemahan, dan warung cinderamata.

Pantai Kartini


wisata pantai rembangSetelah mengunjungi Masjid Agung, Makam Adipati Rembang, dan Museum Kartini, anda bisa menikmati pemandangan alam yang cukup indah dengan jarak tempuh dari lokasi museum sekitar 500 meter.

Fasilitas yang tersedia, tidak hanya sekadara pemandangan laut dari tepi pantai, pengunjung juga dimanjakan dengan tersedianya gardu pandang dengan jembatan yang menjulur ke arah panti.

Pengunjung dapat merasakan suara demburan ombak dan gembusan air laut, serta tak jauh dari lokasi terdapat ratusan perahu dan kapal nelayan yang sedang bersandar.

Jika anda menginginkan uji nyali, dapat mencoba permainan flying fox, atau menikmati permainan mandi bola, renang, banan boat, becak air, perahu wisata, kereta mini, serta sejumlah permainan untuk anak.

Kompeks wisata di tengah kota itu, juga terdapat kebun binatang mini yang bisa menjadi objek pendidikan bagi anak dengan koleksi hewan, meliputi, aneka jenis burung, ayam, monyet, ular, kura-kura, hingga sapi berkaki tiga.

Selain disuguhi pemandangan alam, permainan, dan taman satwa, pengunjung juga bisa melihat secara langsung jangkar Dang Puhawang berukuran 4,22 milimeter, lebar 2,80 meter, lingkar badan 60 centimeter milik pelaut China yang terlibat perselisihan dengan Sunan Bonang.

Konon ceritanya, ketika mereka beradu kesaktian kapal Dang Puhawang terjungkir, layarnya jatuh di Bonang menjadi batu yang kini disebut “Watu Layar” ( Batu Layar ), sedang jangkarnya jatuh di Rembang. Karena riwayatnya yang unik maka jangkar ini dikeramatkan orang.

Hiburan musik juga diberikan kepada pengunjung setiap akhir pekan, sehingga semakin memberikan suasana meriah para pengunjung yang haus akan hiburan.

Museum Kartini


Museum Kartini rembangSetelah menikmati keindahan masjid, cukup berjalan sekitar 200 meter, pengunjung akan disuguhi sejarah R.A Kartini semasa hidupnya bersama suaminya Raden Adipati Joyoningrat Bupati Rembang.

Lokasi museum menyatu dengan rumah dinas Bupati, bangunan asli yang dulu ditempati pelopor emansipasi wanita Indonesia itu beserta keluarganya. Museum R.A Kartini menempati salah satu kamar pribadi yang dulu ditempati RA Kartini untuk melakukan sejumlah aktivitas, menulis buah pikiran dan ide-ide dan digunakan sebagai tempat melahirkan putra semata wayangnya.

Di dalam museum, akan disuguhi tempat tidur yang dulu dipakai Kartini, foto keluarga, meja rias, bak mandi, kotak jahitan, bothekan tempat jamu, meja makan, sepasang rono penyekat dari kayu berukir hadiah dari ayahanda R.A Kartini, dan naskah tulisan Kartini, serta peralatan / perlengkapan rumah tangga dari keramik dan ukir-ukiran kayu jati yang dipakai sehari-hari.

Menurut rencana, bangunan museum akan dilakukan pemugaran dan dikembangkan menjadi lebih besar lagi dan lebih representatif disebut sebagai museum.

Bahkan, Pemerintah Pusat dipastikan akan mengucurkan dana bantuan sebesar Rp5 miliar untuk proses perbaikan Museum Kartini tersebut.

Untuk pembanguan tersebut, rumah dinas bupati harus dipindah termasuk Kantor Dinas Dinas Kebudayaan. Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang.

Masjid Agung Dan Kompleks Makam Adipati Rembang


Masjid Agung Dan Kompleks Makam Adipati RembangBerada di di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati, alun-alun, dan terminal. Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 Masehi oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini mengalami enam kali pemugaran, tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886).

Bagian belakang masjid sebelah barat terdapat bangunan cungkup dengan model arsitektur Eropa yang cukup megah. Dengan ketinggian batur sekitar satu meter, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya. Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam Pangeran Sedo Laut, meskipun di dalamnya terdapat paling tidak lima buah makam.

Selain menjadi sarana tempat ibadah maupun wisata religi, kawasan tersebut juga cocok untuk menjadi kegiatan refresing karena tepat di depan masjid terdapat Alun-alun yang terdapat sejumlah permainan anak dan penjual makanan. Sore hari, kompleks Alun-alun dipadati penjual aneka masakan khas Rembang maupun daerah sekitar yang mencoba peruntungan mencari nafkah keluarga. Lokasi masjid juga dekat dengan terminal induk, karena hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.

Sumber: www.promojateng-pemprovjateng.com