Saatnya Pulang, Saatnya Berburu Oleh-Oleh Khas Semarang

Setelah puas merayakan pergantian tahun di Semarang, kini saatnya pulang. Agenda wajib Anda berikutnya tentu adalah berburu oleh-oleh dari Kota Atlas tersebut untuk kolega dan kerabat. Banyak pernak-pernik khas Semarang yang bisa Anda bawa sebagai cinderamata. Namun biasanya pengunjung Semarang lebih memilih membeli makanan khas untuk oleh-olehnya. Lebih mantap dan afdol sepertinya.

Selain Loenpia atau Lumpia yang memang selalu menjadi pilihan utama sebagai oleh-oleh kuliner khas Semarang, Anda juga bisa berburu makanan khas lainnya yang tak kalah enak. Sebut saja: Roti Gandjel Rel, Roti Briliant, Wingko Babad, Bandeng Juwana, dan Tahu Bakso Ungaran.

Roti Gandjel Rel atau Ganjel Rel dari Semarang

ROTI GANDJEL REL. Bentuknya mirip bantalan rel kereta api, rasanya unik, dan selalu menjadi menu sajian utama di acara tradisi Dugderan di Semarang.

 

Dengan mobil rental yang sama dari Semberani Rent, Anda akan diantar berburu oleh-oleh kuliner tersebut. Anda akan meluncur nyaman dari lokasi satu ke lokasi lainnya, didampingi sopir yang ramah dan sangat mengenal Semarang, sehingga waktu perburuan bisa efektif tanpa perlu nyasar. Dan sebagaimana Anda dijemput saat datang, maka Anda akan diantar ke Bandara Ahmad Yani atau Stasiun Tawang Semarang. Selamat berburu oleh-oleh, dan selamat jalan.

Roti Gandjel Rel
Namanya Ganjel Rel, kadang ditulis dengan ejaan lama menjadi Gandjel Rel. Dinamai seperti itu karena bentuknya yang mirip bantalan rel kereta api. Roti ini menjadi menu utama pada saat acara tradisi Dugderan atau festival untuk menandai dimulainya ibadah di bulan Ramadan yang diadakan di Semarang. Awalnya dibuat dari ubi, dan kemudian dikembangkan dan diganti menggunakan tepung terigu. Campuran kayu manis dan rempah lainnya membuat rasa khas dari roti yang semakin jarang ditemui ini.

Roti Briliant
Di daerah Simpang Lima Semarang, silakan mampir ke Istana Roti Brilliant. Anda bisa mencicipi roti yang sangat terkenal di Semarang. Selain rasanya yang enak, roti ini terkenal dengan daya tahannya meski tanpa bahan pengawet. Dengan sekitar Rp 100.000, Anda bisa menebusnya dan menikmatinya selama 2 bulan tanpa khawatir kadaluwarsa.

Wingko Babad
Ini adalah makanan ‘impor’, bukan asli Semarang. Sesuai namanya, wingko berasal dari daerah Babad di Jawa Timur. Namun saat ini sudah melekat dengan Semarang. Pelopornya adalah wingko yang mulai dipasarkan di Stasiun Tawang Semarang, yang terkenal dengan nama Wingko Babad cap Kereta Api. Saat ini sudah banyak pengembangan rasa dari wingko ini.

Bandeng Juwana
Seperti wingko, bandeng ini juga impor dari daerah Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Namun saat ini Bandeng Juwana justru menjadi salah satu ikon kuliner Semarang. Ada banyak merek. Pilihan rasanya pun beraneka, antara lain: bandeng presto original, bandeng teriyaki, bandeng asap, bandeng otak-otak, dan bandeng goreng kremes.

Tahu Bakso Ungaran
Di sepanjang jalan Ungaran, Anda akan menemui banyak pedagang tahu bakso. Rasanya enak. Bakso tahu ini dikembangkan oleh masyarakat sekitar dari Tahu Bandungan, dan sekarang juga menjadi salah satu makanan khas Semarang.

Foto: Kaskus